Kamis, Mei 13, 2010

my TUTORIAL

SKENARIO A BLOK 6

Kelompok 6

PDU Reg 09 FKUNSRI

Dr. Joko Marwoto

` dr. Susno, a neuro surgeon in America spent his vacationin Pagaralam. He directly swam in the river for couple of hours without breakfast. After swimming, around 12 pm he felt hungry. His grandma asked him to perform prayer in the mosque. When he went back home, he smelt a nice aroma of “pindang patin” which was cooked by his aunty and he felt starving. Suddenly his salivary gland produced a lot of saliva. He ate the food as much as he could because he did not eat “pindang patin” for a long time. Being too greedy made him chocking and he has to drink a lot of water. He asked you what happened to him.

A. Klarifikasi Istilah

1. Neuro surgeon : Dokter bedah saraf

2. Salivary gland : Kelenjar rongga mulut yang sekresinya membentuk air ludah

3. Saliva : Sekret kelenjar saliva yang mengandung enzim

4. Starving : kelaparan, sangat lapar sehingga menimbulkan rasa tidak

nyaman

5. Chocking : Tersedak

6. Greedy : Rakus

7. Hungry : Lapar

B. Identifikasi Masalah

1. Dr. Susno langsung berenang selama beberapa jam tanpa makan pagi di Pagaralam.

2. Setelah berenang, ia merasa lapar namun menunda makan.

3. Dr. Susno mencium aroma “pindang patin” sehingga merasa sangat lapar dan kelenjar saliva memproduksi banyak saliva.

4. Dia makan dengan rakus sehingga tersedak dan meminum banyak air.

C. Analisis Masalah

1. a. Apakah dampak tidak makan pagi dan kaitannya dengan aktivitas?

b. Bagaimana kondisi tubuh saat berenang selama beberapa jam?

c. Bagaimana mekanisme homeostatis tubuh dalam pengaturan suhu tubuh?

d. Bagaimana kaitan antara suhu dingin dengan rasa lapar ?

e. Bagaimana mekanisme homeostatis tubuh terhadap pengaturan jam makan yang berbeda?

2. a. Bagaimana mekanisme lapar?

b. Apakah dampak menunda makan?

c. Mengapa merasa lapar setelah berenang?

d. Bagaimana hubungan antara aktivitas, suhu, lingkungan, umur, jenis kelamin,

aroma terhadap rasa lapar? Bagaimana respon tubuh?

e. Bagaimana kondisi tubuh setelah berenang selama beberapa jam?

3. a. Bagaimana anatomi dan fisiologi kelenjar Saliva?

b. Bagaiamana kaitan aroma dengan rasa lapar dan sekresi saliva oleh salivary

gland?

c. Bagaimana mekanisme sekresi saliva?

d. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan berlebihnya sekresi saliva dan

starving?

4. a. Bagaimana anatomi dan fisiologi digestive tract atas?

b. Bagaimana mekanisme menelan?

c. Bagaimana mekanisme tersedak?

d. Bagaimana respon tubuh terhadap tersedak?

e. Bagaimana cara mengatasi tersedak?

Jawab :

1. a. Melakukan aktivitas apalagi berolahraga membutuhkan energi yang besar. Energi yang diperoleh dari metabolisme yakni pemecahan glukosa untuk membentuk energi. Apabila dr.Susno tidak makan, maka glukosa dalam darah akan menurun, kemudian akan timbul proses yang memaksa tubuh membentuk glukosa dari cadangan di tubuh seperti glikogen hati, lipid, dan asam amino. Ketika cadangan ini habis, tubuh akan menggunakan cadangan lainnya seperti protein dalam tubuh. Kekurangan glukosa dalam tubuh menyebabkan homeostatis tubuh memberikan sinyal berupa rasa lapar agar kadar glukosa kembali pada kadar normal.

b. Kondisi tubuh saat berenang beberapa jam:

o Hubungan aktivitas fisik (berenang) dengan lapar


o Berenang mengeluarkan ATP 500 kalori/jam glukosa darah (-) sinyal ke hipotalamus lateral LAPAR

o Berenang suhu tubuh (-) metabolisme glukosa (+) glukosa darah (-) peningkatan bangkitan neuron glukosensitif di pusat lapar hipotalamus lateral lapar

Homeostasis tubuh bila berenang dalam waktu lama di pagaralam:

ü Vasokonstriksi, agar panas tidak banyak keluar. Di rangsang dari pusat hipotalamus posterior untuk saraf simpatis

ü Piloereksi (penegakan rambut di tubuh)

ü Kurang keringat

ü Kulit kering

ü Menggigil

c.Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh Berubah

1. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat yaitu :

a. Vasodilatasi

b. Berkeringat

c. Penurunan pembentukan panas

Impuls syaraf dari pusat peningkatan panas merangsang syaraf simpatis yang menyebabkan pembuluh darah kulit akan mengalami vasokonstriksi. Vasokonstriksi menurunkan aliran darah hangat, sehingga perpindahan panas dari organ internal ke kulit. Melambatnya kecepatan hilangnya panas menyebabkan temperatur tubuh internal meningkatkan reaksi metabolic melanjutkan untuk produksi panas.

2. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun, yaitu :

a. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh

b. Piloereksi

c. Peningkatan pembentukan panas

Pembentukan panas oleh sistem metabolisme meningkat melalui mekanisme menggigil, pembentukan panas akibat rangsangan simpatis, serta peningkatan sekresi tiroksin.

d. Tubuh membutuhkan energi panas untuk menjaga suhu tubuh tetap normal. Pada cuaca dingin, energi yang dibutuhkan lebih besar daripada ketika suhu di lingkungan normal. Energi didapatkan dari metabolisme glukosa dalam darah, ketika glukosa menurun, maka tubuh akan meresponnya dengan memberikan sinyal lapar.

e.tubuh memiliki pengaturan jam biologis, yaitu tanda waktu nya tidur, makan, buang air, dll. Jam biologis dipengaruhi oleh siang atau malam, suhu, dll. Homeostatis tubuh akan merespon perubahan yang ada.

2. a. Mekanisme lapar yaitu,

Aktivitas fisik (berenang) à kadar glukosa¯ à sensor di dalam darah à sinyal kimia à hipotalamus (nukleus lateral) à sensasi lapar dan prilaku mencari makan

b. Kita akan merasa semakin lapar dengan menunda makan apalagi jika cadangan glukosa dalam darah sedikit. Disamping itu, jika penderita maag menunda makan, dikhawatirkan penyakit maag akan kambuh.

c. Karena tubuh memerlukan energi yang cukup besar untuk berenang.

d. Hubungan rasa lapar dan aktivitas

Timbulnya rasa lapar pada seseorang tergantung dengan aktivitas yang ia lakukan. Jika ia melakukan aktivitas berlebih yang membutuhkan banyak energi, maka lebih mudah merasa lapar. Dengan peningkatan kebutuhan energi tersebut, terjadi penurunan kadar glukosa dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan bangkitan neuron glukosensitif di pusat lapar hipotalamus lateral, dan timbullah rasa lapar.

Hubungan rasa lapar dan suhu

Pada suhu tubuh yang rendah, seseorang cenderung lebih mudah merasa lapar. Dengan penurunan suhu tubuh tersebut, maka metabolisme tubuh pun meningkat, terutama metabolisme penguraian glukosa. Dengan turunnya kadar glukosa menyebabkan rasa lapar timbul.

Hubungan rasa lapar dan lingkungan

Perubahan lingkungan dapat mempengaruhi rasa lapar. Jika seseorang yang biasa makan 3 kali sehari bila kehilangan 1 waktu makan, akan merasa lapar pada waktu makannya, walaupun sudah cukup cadangan zat gizi dalam jaringan-jaringan tubuhnya.

Hubungan rasa lapar dan umur

Tidak ada hubungan secara khusus yang dapat menjelaskan rasa lapar dengan umur seseorang, karena setiap orang bisa merasa lapar. Hanya saja orang yang semakin lanjut usia nya maka kebutuhan akan energi akan berkurang. Seorang pria dengan usia 20-45 tahun memerlukan energi sebanyak 2800 kkal per hari, sedangkan pada usia 46-59 tahun membutuhkan energi sebnyaka 2500 kkal per hari ( sumber : Buku IKA UI )

Hubungan rasa lapar dan jenis kelamin

Pria lebih mudah merasa lapar dibandingkan wanita. Karena wanita rata-rata memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Penambahan lemak tubuh pada pria dan wanita sampai usia 8 tahun kurang lebih sama. Kemudian sejak akhil baligh (13 tahun), pertumbuhan lemak pria melambat dibandingkan wanita. Pertumbuhan lemak tubuh pada wanita terutama tampak pada bagian dada dan pinggul. Lemak tubuh tersebut berfungsi untuk menyimpan energi. Sehingga, pria dengan lemak rendah lebih mudah merasa lapar dibandingkan wanita.

Hubungan rasa lapar dan aroma

Aroma sedap dari makanan dapat memicu timbulnya rasa lapar. Aroma tersebut akan menimbulkan sinyal yang dikirim dari korteks serebri ke hipotalamus, yang kemudian menstimulus pusat makan. Selain itu, terdapat juga pengaruh dari amigdala, bagian dari sistem limbik, yang berperan dalam penciuman (olfaktorius). Sehingga, timbullah rasa lapar.

e. Tubuh akan mengalami mekanisme homeostasis, terutama mengenai suhu tubuh. Tubuh akan menggigil kedinginan sebagai upaya memanaskan tubuh, selain itu akan terasa lapar sebagai mekanisme homeostasis energi yang telah digunakan saat berenang.

3. a. Kelenjar saliva yang utama adalah kelenjar parotis, submandibularis, dan sublingualis. Sekresi saliva normal sehari-hari berkisar antara 800-1500 mililiter dengan pH sekitar 6 sampai 7. Saliva terutama mengandung sejumlah besar ion kalium dan ion bikarbonat, kebalikan dari plasma dimana lebih banyak mengandung ion natrium dan klorida. Penjelasan lebih lanjut mengenai anatomi dan fisiologi dari kelenjar saliva akan dibahas pada sintesis.

b. Aroma merupakan sinyal kimia dari penghiduan yang diterima oleh korteks Cerebral yang dijalarkan ke Hipotalamus Anterior yang kemudian dijalarkan ke Nukleus Salivatorius yang akan dijalarkan ke Kelenjar-kelenjar penghasil Saliva.

Keadaan tubuh ketika mencium aroma (aroma makanan) akan menimbulkan Refleks Saliva Didapat (Terkondisi) yaitu Pengeluaran air liur terjadi tanpa rangsangan oral. Hnaya berpikir, melihat, membaui, atau mendengar suatu makanan lezat yang dapat memicu pengeluaran air liur melalui refleks ini. Refleks ini merupakan respons yang dipelajari sebelumnya berdasarkan pengalaman. Masukan berasal dari luar mulut dan secara mental berkaitan dengan kenikmatan makan bekerja melalui korteks serebrum untuk merangsang pusat saliva di medula

c. sekresi saliva

Disekitar rongga mulut terdapat empat klenjar ludah yaitu:

a. Kelenjar Parotis, letaknya dibawah depan dari telinga diantara prosesus mastoid kiri dan kanan os mandibular, duktusnya duktus stensoni.

b. Kelenjar Submaksilaris (sub mandibularis), terletak di rongga mulut bagian belakang, duktusnya bernama duktus wartoni, bermuara di rongga mulut dekat frenulum lingua. Ukurannya kurang lebih sebesar kacang kenari.

c. Sub lungualis , letaknya dibawah selaput lendir dasar rongga mulut bermuara di dasar rongga mulut.

d. Bucallis, yang kecil menghasilkan mucus.

Sekresi saliva (Salivasi) diatur oleh syaraf parasimpatis Nukleus salivatorius superior dan inferior batang otak (pertemuan pons dan medula), yang akan teraktivasi melalui stimulus taktil dan pengecapan dari lidah serta daerah rongga mulut. Aroma makanan yang disukai juga dapat menstimulasi, dengan mengaktifkan daerah pusat nafsu makan di otak (pusat parasimpatis hipotalamus anterior)à memberikan respons terhadap sinyal dari daerah penciuman dan pengecapan dari cortex cerebri / amigdala. Sementara itu, syaraf simpatis hanya mengaktivasi pengeluaran saliva dalam jumlah sedikit.

d. faktor-faktor yang menyebabkan sekresi saliva:

o Mekanis, mis. Mengunyah makanan keras atau permen karet

o Kimiawi, oleh rangsangan seperti asam, manis, asin atau pedas

o Neuronal, melalui sistem saraf autonom baik simpatis atau parasimpatis

o Psikis, stress menghambat sekresi

o Rangsangan rasa sakit, mis. Radang gingivitis

berpikir, melihat, membaui, atau mendengar suatu makanan lezat, apalagi dalam keadaan/sedang lapar.

4. a. Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu. Penjelasan lebih lanjut mengenai digestive tract atas akan dibahas di sintesis.

b. MENELAN

Tahap-tahap menelan :

1. Tahap Volunter, awal proses menelan

2. Tahap Faringeal, faring esofagus

3. Tahap Esofageal, faring lambung

MEKANISME MENELAN

Makanan

¯

Orofaring

¯

Respon & penyampaian perintah

¯

Medula Oblongata

¯

Respon motorik (menelan)

c. Makan terlalu cepat à gerak epiglotis kacauà epiglotis terbuka ketika makanan masuk à makanan masuk ke tenggorokan à tersedak

d. tersedak merupakan suatu respon tubuh terhadap makanan atau suatu zat yang masuk ke dalam saluran pernafasan, sehingga biasanya orang yang tersedak akan batuk agar dapat mengeluarkan zat tersebut sehingga tidak menghambat saluran pernafasan.

e. Orang yang tersedak biasanya akan batuk terbih dahulu, kemudian meminum air banyak banyak dengan harapan makanan yang tersangkut dapat masuk ke lambung.

D. Kesimpulan

Dr. Susno tersedak karena makan terlalu cepat akibat kelaparan yang merupakan homeostatis tubuh.

0 komentar: